HappY NeW YeaR….TahuN KelincI NekaT

Beberapa jam lagi, tahun 2011 datang.

Alhamdulillah, 2010 terlewati dengan cukup manis. Ada hambatan disana sini, tapi jalan terus pantang mundur. Waktu tidak mau diajak mundur. Tidak berasa berlalu begitu cepat pada beberapa peristiwa dan berasa lamaaaaaa di peristiwa yang lain. Seperti kata Umar Kayam, waktu tuh molor mengkerut. …..bisa cepat bisa lamaaaaa juga tergantung kita mempersepsikannya.  Alhamdulillah juga, beberapa resolusi terlaksana. Beberapa, karena malas, tidak semangat,  bahkan lupa kalau buat resolusi itu…hehehe…jadinya tidak terlaksana deh.

Bagaimana 2011? Masih ada resolusi lanjutan. Disebut tahun apa ya 2011? Tahun menulis? Tahun go national? Tahun optimis? Ahhh…..saya ingin menamakannya Tahun Nekat saja…hehehehe…

Tentang aktivitas nge-blog di 2011…sepertinya harus tobat nasuha…tiada ampun buat aktivitas nge-blog 2010 yang tidak konsisten….hehehehe…

So, Happy NEw Year ALL……..

Mendadak Takjub: TKW Nge-Blog

“kalo tkw ngeblog, dah lama tau” (YM seorang teman)… Buat saya baru, dan luar biasa!!!

Berapa banyak blog yang terekam di benak Anda? Yang menginspirasi, yang paling sering dikunjungi, yang link-nya hapal luar kepala tanpa perlu gugling untuk mengingat-ingat, yang membuat tertakjub-takjub. Sejak awal, saya suka mengunjungi blognya Trinity di Naked-Traveler. Alasan sederhana, pengalaman traveling-nya yang dinarasikan benar-benar menarik dan bikin iri.

Pagi tadi saya baru buka detik-inet. Pojok yang paling sering saya plototin adalah pemenang mingguan Internet Sehat Blog Award (ISBA). Untuk sekali ini saya benar-benar mendukung pilihan juri. Salah satu pemenang adalah blog milik mbak Rie Rie, seorang TKW di Hongkong. What??? TKW nge-blog??? Luar biasa!!! Langsung saya ke TKP dan semakin takjub dengan tulisannya mba Rie Rie. Continue reading

Facebook: Lahan Subur Online SHop

Facebook semakin merajalela. Akun pengguna telah menembus angka ratusan juta dan tampaknya akan terus membengkak. Meski kita tahu, satu orang bisa memiliki lebih dari satu akun. Saya sendiri punya dua akun… :). Satu hal yang sangat menarik dari perkembangan Facebook adalah semakin banyak perusahan berbagai skala memanfaatkan Facebook sebagai alat marketing. Angkanya mencapai 30 juta akun!!!! (Jawa Pos, 12 Okt ,10)

Kondisi ini dipicu dengan semakin familiarnya e-commerce. Kesibukan, jadwal yang padat, gaya hidup, serba praktis, dan pilihan yang beragam bisa menjadi pemicu orang tertarik pada online shop. Kita tinggal mengunjungi online shop, lihat-lihat produk, bandingkan harga, tanya dan tawar menawar, transaksi, dan barang langsung dikirim. Tidak repot dan tidak capek. Sebenarnya gaung e-commerce sudah ada sejak awal tahun 2000-an, namun tidak sesukses sekarang. Saat itu koneksi dan infrastruktur internet belum memadai, mahalnya sewa domain dan hosting, susahnya membangun website, jejaring sosial belum populer, transaksi e-banking dan m-banking belum familiar, dan yang terpenting “TRUST” belum ada.

Bandingkan dengan masa kini, bertaburan online shop dengan anekaragam produk. Menurut saya, setidaknya ada dua bentuk online shop, yaitu webshop dan netshop. Apa bedanya? Kalau webshop, basis online-shop-nya adalah website, baik yang profesional dengan domain dan hosting berbayar maupun yang berbasis webblog. Bisa dikatakan webshop adalah generasi pertama online shop. Sedangkan netshop, basis online-shop-nya adalah jejaring sosial (social netwrok), yang paling terkenal ya Facebook. Tentunya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya berdasarkan pengalaman saya membuat kedua bentuk online shop ini. Continue reading

200 Juta Posting

WordPress, penyedia jasa blog hosting terbesar, mengklaim jumlah posting sepanjang Juni 2010 mencapai 200 juta!!!! Wowww…fantastik.

Banyak yang menyangka popularitas blog akan menurun dengan hadirnya social media semacam Facebook dan Twitter. Fb dan Tweet dinilai akan menurunkan semangat blogger untuk aktif di blog-nya. Entah posting, blog hopping, atau sekedar kasih komen di blog lain. Tapi ternyata tidak!! Hebat!! Continue reading

Tantangan 31 Hari Nge-Blog

Tantangan 31 hari nge-blog

Baru baca detikInet “Blogger ditantang 31 hari Ngeblog”. Awalnya tantangan ini ditujukan Endhoot buat dirinya. Ga tahunya virus baik ini menyebar ke orang lain. Dan sepertinya saya juga akan terjangkiti.

Setelah saya cek statistik posting sejak blog ini berdiri, ternyata naik turun. Dan parahnya, untuk 2 bulan terakhir sedikit banget yang dipostingkan. Akhirnya bertekad untuk rajin posting di blog lagi. Ga muluk-muluk sampai 31 sihh..hehehe…sepertinya belum sanggup. Tapi setidaknya lebih baik dari bulan kemarin. Lebih berkualitas…. Semangatttt

Repost Blogging Style

Saya baru saja dolan ke blognya Romi Satrio Wahono. Dapat ilmu baru dan sentilan tentang per-gaya-an nge-blog. Ilmu baru karena saya baru tahu nge-blog itu ada style-nya. Setiap blog mempunya style masing-masing dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Saya kira style blog itu adalah apa tema khusus yang diangkatnya terlihat dari posting yang disajikan. Dan umumnya terkait dengan kesukaan masing-masing blogger. Ternyata tidak.  Setidaknya ada 20 gaya nge-blog yang disampaikan Pak Romi. Setiap gaya memiliki tingkat kesulitan masing-masing, dari yang mudah banget sampai yang sulit banget.

20 gaya nge-blog yang dimaksud Pak Romi yaitu

  • Insight blogging
  • Ambition blogging
  • Piggyback blogging
  • Life blogging
  • Brand blogging
  • Detractor blogging
  • Announcement blogging
  • Link blogging
  • Video blogging
  • Photo blogging
  • Review blogging
  • Evangelist blogging
  • List blogging survey blogging
  • Repost blogging
  • Guest blogging
  • Interview blogging
  • Event blogging
  • Live blogging
  • Dan classified blogging

Saya tidak akan mendeskripsikan ke-20 gaya tersebut karena Pak Romi sudah sangat lihai menjelaskannya. Baca di sini deh.

Yang saya mau bahas adalah masa gaya Repost  Blogging. Repost means re-posting anythings form any blogs or sites to yours. Menurut Pak Romi, sebagai blogger sebaiknya menghindari gaya nge-blog seperti ini karena akan menurunkan brand blog kita. Apa sebabnya, karena kita cuman mem-posting kembali apa pun yang berasal dari blog atau site orang lain. Ada kalanya pemilik blog menambahkan komentarnya ada kalanya cuman copy-paste.

Nah, bagian inilah yang membuat saya tersentil.

Beberapa posting saya akui merupakan copas dari site lain. Walaupun saya menuliskan sumbernya beserta link menuju site tersebut tetap sebaiknya dihindari. Me-repost dari blog/site lain bisa merancukan style kita sendiri karena gaya penulisan kita bisa jadi berbeda dengan sumber. It’s not me. Saya melakukan repost karena berbagai alasan:

  • Merasa bahwa tulisan tersebut sangat bagus untuk disebarluaskan
  • Merasa bahwa tulisan tersebut berkaitan dengan tema besar blog saya
  • Berada pada kondisi tidak tahu harus posting apa.

Alasan ketiga amat sangat tidak layak. Saya perlu introspeksi pada tujuan membuat blog dan tema besar yang saya pilih.  So, mulai sekarang berusaha untuk menghindari gaya posting semacam ini. Dan kalau pun harus me-repost harus dibarengi dengan komentar dari sudut pandang kita. It’s would be valuable, isn’t?