3G MobileTV Acceptance in Indonesia

Layanan 3G sudah bisa dinikmati cukup lama di di Indonesia meski baru beberapa aplikasi saja yang dikembangkan dan bisa diakses pengguna. Salah satunya mobileTV. Sebenarnya, mobileTV berbasis 3G  apa sudah bisa dinikmati ya?? Karena yang baru bisa dinikmati masih layanan TV analog, sedangkan mobileTV sepertinya menggunakan teknologi digital yang baru dikembangkan.

Terlepas dari itu, ada sebuah prosiding menarik yang membahas tentang penerimaan mobileTV berbasis 3G di Indonesia. Riset ini ditulis oleh A.Qiantori dkk dan dirilis di  6th International Conference on Wireless and Mobile Communicatio tahun 2010. Masih gressss….

Layanan 3G mobileTV masih minim peminatnya. Ini terlihat dari kecilnya ARPUyang diterima oleh penyelenggara layanan. Pengguna sendiri  belum memiliki keputusan yang bernilai dalam mengadopsi layanan ini. Nah, Qiantori dkk mencoba mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap layanan dengan menggunakan model penerimaan TAM (Technology Acceptance Model) dari Davis. Tapi, model murni TAM hanya bisa diterapkan dalam penggunaan sistem informasi pada sebuah organisasi dimana terdapat keragaman dan tidak adanya personalisasi dalam menggunakan layanan tersebut. Sedangkan penggunaan layanan mobileTV bersifat lebih personal sehingga model TAM perlu dimodifikasi.

Model TAM yang dimodifikasi

Faktor yang mempengaruhi minat perilaku penggunaan layanan mobileTV (behavioral intention) oleh Qiantori dkk dipengaruhi oleh sikap dalam penggunaan (attitude towards 3G mobileTV), tingkat harga layanan (price level), dan pengaruh lingkungan sekitar (normative pressure).

Sedangkan sikap penggunaan sendiri dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu penerimaan terhadap manfaat kegunaan layanan (perceived usefulness), ketersediaan layanan (perceived avaibility), kualitas layanan (perceived quality), dan kenikmatan yang dirasakan dari layanan tersebut (perceived enjoyment). Ketersediaan dan kualitas  layanan merupakan faktor dasar yang perlu diperhatikan dalam layanan komunikasi dalam bentuk apa pun. Jika layanan tidak tersedia, pengguna tidak bisa mengakses. Jika layanan tersedia namun kualitasnya tidak baik, pengguna juga tidak bisa mengakses layanan.

Nah, perceived of avaibility didefinisikan sebagai  keyakinan konsumen sistem ini mampu memberikan layanan yang relevan setiap saat dan mana saja ia membutuhkan. Perceived of quality menunjukan kepuasan pengguna atas layanan tampilan 3g mobileTV. Kalau definisi yang lain bisa lihat langsung di TAM…:D. Penelitian ini merupakan penelitan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner pada sejumlah responden di Univ Bandung. Usianya berkisar 20-30 tahun. Teknik sampling yang digunakan random sampling. Analisis data menggunakan SEM dengan cronbach’s alpha >0.7.

Hasilnya Bagaimana?

Minat perilaku dalam menggunakan layanan 3G mobileTV dipengaruhi secara positif oleh sikap  dalam penggunaan dan pengaruh lingkungan sekitar. Sedangkan price level sendiri tidak mempengaruhi secara signifikan.

Faktor penerimaan terhadap manfaat kegunaan, kenikmatan layanan, ketersediaan layanan, dan kualitas layanan ternyata berpengaruh positif terhadap sikap menggunakan layanan, dalam tingkat intensitas yang berbeda. Pengaruh terbesar  berasal dari perceived of  enjoyment, kemudian disusul oleh perceived of quality, avaibility, dan usefulness. Menarik, karena enjoyment justru lebih besar pengaruhnya dari manfaat kegunaan. Mengindikasikan bahwa pengguna lebih fokus pada nilai hiburan dari layanan tersebut daripada kegunaan layanan. Mmm…sepertinya trend penggunaan gadget lebih ke arah entertainment ya. Punya smart phone, tapi kurang tahu atau tidak membutuhkan aplikasi di dalamnya. Lebih sering untuk messenger-an, fb, youtube, game, musik, video.

Menurut saya, riset ini bagus. Terutama model TAM yang dimodifikasi sehingga representatif untuk riset teknologi komunikasi.  Cuman…riset ini sepertinya belum menunjukkan penerimaan secara umum di Indonesia karena responden hanya di Bandung, khususnya mahasiswa Uniba. Kemudian, teknik sampling yang digunakan tidak merepresentasikan pengguna 3G mobileTV. Karena kalau random, kita ngambilnya acak. Tidak tahu apakah mereka menggunakan handset 3G atau tidak. Dan apakah mengakses mobileTV atau tidak. Sebenarnya, disebutkan bahwa responden yang menggunakan handset 3G hanya 6% dari seluruh responden. Dari 6% sendiri, yang mengakses mobileTv berapa persen?

Penelitian ini perlu dilanjutkan nih…. :D. Thanks to Qiantori dkk atas ilmunya 😀

Proceeding: Qiantori, Andri., Sutiono, Agung Budi., Suwa, Hirohiko., Ohta Toshizumi. 2010. 6th International Conference on Wireless and Mobile Communication

3 thoughts on “3G MobileTV Acceptance in Indonesia

    • sebenarnya bisa dilebur mba, dua konstruk awal perceived ease of use dan perceived usefulness dalam konstruk lain. karena ini dalam format teknologi bukan sistem informasi, jadi banyak peneliti yang menyesuaikan… :D.. mungkin mrk mikirnya, sapa sih yg g bisa pake hp?? hehehe…lbh mudah ngoperasiin hp drpd komputer 😀

Leave a comment